Kamis, 09 Desember 2021

Senangnya Belajar dengan Kesepakatan Kelas

 


Gbr. Kesepakatan Kelas VIII H 
SMPN 2 Subang


    Dalam KBBI (Kamus Besar Bahasa Indonesia), kesepakatan  mempunyai arti sebagai suatu hal yang disepakati. Sementara, kelas adalah ruang belajar atau tempat untuk menimba ilmu. Dengan demikian, kesepakatan kelas bermakna sebagai suatu hal yang disepakati bersama, baik guru dengan murid maupun murid dengan teman-temannya di  dalam lingnkungan kelas.
    Penyusunan Kesepakatan Kelas merupakan wujud dari penerapan budaya positif di sekolah, khususnya di kelas. Kesepakatan kelas dibuat sebagai pengingat bagi siswa dalam berperilaku di dalam kelas secara positif saat mengikuti pembelajaran. Dapat pula kita katakan kesepakatan kelas merupakan perjanjian yang disepakati bersama untuk menciptakan suasana yang kondusif dan menanamkan disiplin positif pada murid.
    Kesepakatan kelas biasanya disampaikan sebelum memulai sebuah kegiatan pembelajaran. Seperti halnya yang saya lakukan dengan murid-murid kelas VIII H pada saat pembelajaran materi "Greeting Cards". Tujuan pembelajaran yang diharapkan adalah siswa dapat membuat sebuah kartu ucapan (greeting card) dengan media yang sudah saya siapkan yaitu kertas scotlite berwarna, spidol, dan gunting. Di samping itu, ada pula siswa yang membuatnya menggunakan aplikasi "Canva". Dalam hal ini, saya juga mencoba menerapkan pembelajaran berdiferensiasi yaitu diferensiasi produk.
    Penyampaian kesepakatan kelas saya tempatkan setelah penyampaian tujuan pembelajaran. Teknisnya, saya meminta satu orang siswa membacakan satu butir kesepakatan. Dari pengamatan saya, siswa sangat senang dan antusias membacakan dan menerapkannya. Apalagi, setelah membaca poin yang terakhir yaitu "Belajar di kelas dengan suasana yang ceria", siswa membacakannya dengan senyum lebar, pertanda memang mereka menginginkan pembelajaran yang seperti itu, menarik dan menyenangkan.
    kesepakatan kelas disusun sesuai dengan hasil diskusi bersama murid untuk menciptakan suasana kelas yang diinginkan mereka. Dalam penyusunannya, tak harus sama antara satu kelas dengan kelas yang lainnya. Kembali pada hakekat semula, yang namanya kesepakatan berarti harus melibatkan suara semua murid dalam kelas tersebut. Jika murid tidak menyetujuinya, carilah kesepakatan yang lainnya. Apabila kita sendiri yang membuatnya, tawarkan terlebih dahulu pada murid apakah mereka mau menerimanya, menambahkannya, atau menguranginya.
    Dengan kesepakatan kelas, diharapkan proses pembelajaran akan berlangsung kondusif dan sesuai dengan alur kegiatannya untuk mencapai tujuan yang diinginkan. Perilaku positif murid akan sangat terlihat dan terjaga selama berada di kelas mengikuti pembelajaran yang disajikan. Tentunya, hal ini tak luput dari kemampuan seorang guru dalam mengondisikan kelasnya. Mampukah ia menumbuhkan dan menjaga agar muridnya selalu bertindak positif dalam kelas yang diampunya. Ataukah kesepakatan kelas yang telah dibuatnya hanyalah sebuah pajangan belaka.



Subang, 10 Desember 2021
Salam Guru Penggerak!




    
    



1 komentar:

  1. Keren Bu, kesepakatan kelas merupakan salah satu upaya untuk membangun disiplin positif di kelas

    BalasHapus

Guru "Smart", Guru Pemberdaya

  "Pendidikan akan menghasilkan tiga guna yang luar biasa yang dinamakan Tri Rahayu : Hamemayu Hayuning Sarirom, Hamemayu Hayuning Bong...