Sabtu, 01 Mei 2021

Kupas Tuntas Penerbit Mayor

 


Bismillaahirrahmaanirrahiim...

Seperti biasa, Jumat siang pukul 13.00 adalah waktunya kembali menyimak Pelatihan Belajar Menulis asuhan Omjay, gelombang 18. Siang ini adalah pertemuan yang ke-12. Semakin bertambah pula materi yang sudah kami pelajari. Apalagi, materi hari ini masih berkaitan dengan apa yang disampaikan di hari Rabu kemarin, yaitu tentang "Penerbit Mayor". 

Dalam cuaca yang cukup panas, kebetulan saya sedang berhalangan puasa, jadi masih bisa menikmati manisan kolang kaling bersaus gula palem di siang hari, hehe... Manisan ini sangat saya sukai. Rasa manisnya berbeda dengan yang memakai gula pasir plus pewarna makanan. Apalagi jika dimakan dingin, nyeess... Jika ingin mencoba sensasinya, silakan Anda membuatnya sendiri. (Maaf, jadi melantur ke makanan ya, kan sedang puasa...)

Kembali ke materi kelas menulis, narasumber yang tampil adalah seorang direktur penerbit mayor bernama Pak Joko Irawan Mumpuni. Dari namanya saja sudah dapat dipastikan beliau pasti ahli dalam dunia penerbitan. Acara dipandu oleh moderator berpengalaman, Ibu Rita Wati. 

Acara dibuka oleh Bu Kanjeng, mempersilakan narasumber dan moderator mengisi kegiatan. Kemudian, Bu Rita melanjutkan acara dengan menyapa peserta terlebih dahulu dan selalu menyemangati kami untuk terus mengikuti kelas belajar menulis ini walaupun dalam keadaan sedang berpuasa.

Selanjutnya, Bu Wati menyampaikan susunan acara siang ini sebagai berikut:


 





Setelah itu, Bu Wati lalu memperkenalkan narasumber. Pak Joko Irawan Mumpuni adalah direktur Penerbit Andi, salah satu penerbit mayor yang sudah diakui keberadaannya berskala nasional. Pak Joko juga merupakan Ketua I IKAPI DIY, penulis buku bersertifikat BNSP, serta Assesor BSNP. 

Berikutnya, tibalah acara penyampaian materi oleh narasumber. Sebelumnya, Bu Wati mengajak peserta untuk memulai kegiatan dengan mengucapkan basmallah bersama. Dalam menyampaikan materi, Pak Joko menyajikannya melalui voice note dan slide, dengan tujuan supaya peserta dapat menulis resume dengan menggunakan bahasanya sendiri.

Materi pertama yang disampaikan narasumber mengenai penulisan buku yang diterima penerbit. Tema ini penting untuk menghindari perasaan setengah sia-sia bagi penulis karena bukunya tidak diterbitkan oleh penerbit mayor. Penulis hanya bisa menerbitkan bukunya sendiri atau oleh penerbit minor. Berbeda halnya apabila seorang penulis bisa menerbitkan bukunya melalui penerbit mayor, yang merupakan sebuah keberhasilan besar dari pelatihan menulis ini.

Sejenak, Pak Andi menampilkan profilnya dalam bentuk gambar seperti di bawah ini:









Selanjutnya, Pak Andi memberikan penjelasan tentang Produk Buku di Pasar. Lazimnya, kategori buku di pasar dibuat seperti diagram yang menyerupai sirip ikan, seperti gambar berikut (catatan: BUPEL= Buku Pelajaran, PERTI= Perguruan Tinggi):








Untuk buku teks pelajaran, Pak Joko memaparkannya seperti diagram sirip ikan berikut ini:


 






Sedangkan buku PERTI, dapat dilihat penjabarannya dalam diagram di bawah ini:








Menurut Pak Joko, seorang guru bisa saja menulis buku kategori PERTI, apalagi banyak guru sekarang sudah lulus S2 bahkan S3, seperti Omjay. Akan terlihat keren apabila seorang guru mampu menulis untuk mahasiswa.

Pemaparan berikutnya mengenai buku non teks. Diagram yang disajikan oleh Pak Joko adalah sebagai berikut:








Di tengah penyampaian materinya, Pak Joko juga menampilkan beberapa foto cover buku:
































Sebelum melanjutkan materinya, Pak Joko mengajak peserta untuk jujur pada diri sendiri. Sebagai seorang penulis, kita sebenarnya berada di level yang mana. Apakah kita berada di level paling bawah, yaitu I won't do it atau saya tidak mau belajar, lalu apa alasannya mengikuti kelas belajar menulis ini? 

Menurut Pak Joko, adalah tidak mungkin jika seorang guru tidak bisa menulis. Semua guru tiap hari menulis. Saat mengajar pun mereka menulis. Begitupun saat berkomunikasi melalui WA, guru juga menulis. Pun ketika akan diwisuda guru menulis skripsi. Kesimpulannya, tidak ada guru yang tidak bisa menulis, yang ada adalah guru malas menulis.

Sebagai gambarannya, kita bisa melihat diagram level penulis seperti di bawah ini:









Selanjutnya, Pak Joko menunjukkan sebuah gambar mengenai penerbitan buku di penerbit mayor yang penting untuk kita pelajari, sehingga penulis tidak akan bertanya lagi mengapa bukunya tidak bisa diterima oleh penerbit mayor. Pak Joko menyatakan bahwa penerbit adalah lembaga provitable, yang artinya lembaga atau perusahaan yang mencari keuntungan. Keuntungan yang diperoleh akan dijadikan sebagai gaji pegawai dan untuk kelangsungan hidup perusahaan. Sehingga, Penerbit Andi tak mungkin menerbitkan buku yang tidak diyakini akan memberikan keuntungan. Naskah yang diterima adalah naskah yang diperkirakan akan laku di pasaran. 

Berikut adalah diagram mengenai proses industri buku:


   







Gambar selanjutnya berkaitan dengan ekosistem penerbitan yang disederhanakan yang terdiri dari 4 bagian yaitu penerbit, penyalur (toko buku), pembaca (target market), dan penulis. Mengenai profit, sebenarnya yang mendapatkan keuntungan paling besar dari 4 bagian tersebut adalah penyalur bukan penerbit (40%). Sedangkan penulis hanya 5%, sementara penerbit mendapatkan 2 hingga 3% saja. Belum lagi menanggung kerugian akibat buku yang diterbitkan tidak laku.

Pemaparan selanjutnya berhubungan dengan minat baca di negara kita. Pak Joko memberi gambaran bahwa minat baca orang Indonesia masih kalah dengan negara lain di Asia. Indeks literasi kita berada di bawah negara-negara Asia yang lain disebabkan oleh hal-hal berikut ini:


 








Berikutnya, mengenai proses naskah menjadi buku. Berikut penjelasannya dalam diagram yang diberikan oleh Pak Joko:









Bagaimanakah cara kita memilih penerbit yang baik? Ada baiknya kita menyimak gambaran dari Pak Joko mengenai ciri-ciri penerbit yang baik di bawah ini:








Sebagai tambahan, Pak Joko menunjukkan ciri-ciri penerbit yang perlu diwaspadai oleh penulis. Berikut gambarannya:








Catatan terakhir yang dapat saya tulis dalam resume ini adalah tentang apa yang penulis dapatkan dari penerbitan bukunya. Gambarannya bisa kita simak sebagai berikut:








Sebagai closing statement, Pak Joko menampilkan sebuah gambar yang sangat menarik:








Demikianlah isi resume yang dapat saya tulis, semoga bermanfaat untuk pembaca sekalian. Terima kasih Pak Joko atas materi yang begitu lengkap dan gamblang mengenai penerbit mayor, khususnya Penerbit Andi, temapt di mana Anda bertugas. Besar harapan kami untuk dapat menerbitkan buku di perusahaan yang Anda pimpin, semoga...


Tanggal Kegiatan: 30 April 2021
Resume: 12
Tema: Penerbit Mayor
Narasumber: Joko Irawan Mumpuni
Gelombang: 18

4 komentar:

  1. harapan yang sama di paragraf terakhir y bu...😊😊 semangat ibu.....mantul resumenya..πŸ‘

    BalasHapus
  2. Aamiin ibu pasti bisa menerbitkan buku pada penerbit mayor

    BalasHapus
  3. Aamiin... do'a yang sama dengan bu tuty, semoga tulisan kita bisa tembus penerbit mayor... 🀲🀲

    BalasHapus
  4. Luarbiasa tulisan ibu adalah tulisan yang konsisten. Retorika kalimat selalu si bangun dengan rapi😍 selain itu blog inu cantik banget. Saya suka😍

    BalasHapus

Guru "Smart", Guru Pemberdaya

  "Pendidikan akan menghasilkan tiga guna yang luar biasa yang dinamakan Tri Rahayu : Hamemayu Hayuning Sarirom, Hamemayu Hayuning Bong...