Dari Mana Ide Menulis Berasal?
Malam ini adalah pertemuan yang kedua Pelatihan Belajar Menulis Gelombang 18. Seperti biasa, kegiatan dilaksanakan melalui aplikasi Whatsapp. Acara dipandu oleh seorang penulis handal, Pak Bambang Purwanto, atau yang lebih dikenal dengan panggilan Mr.Bams. Tepat pukul 19.00, Mr.Bams membuka acara dengan menyalami para peserta. Narasumber pelatihan kali ini adalah Pak Wijaya Kusumah, atau terkenal dengan panggilan akrabnya, Om Jay.
3. Keterangan Dalam Resume
Pertemuan kedua ini terbagi menjadi 2 sesi, yaitu sesi materi ( dari pukul 19.00 hingga 20.00) dan sesi tanya jawab. Seperti sebelumnya, teknik tanya jawab diketik di WA dan dikirimkan ke nomor hape Mr.Bams sebagai moderator.
Beberapa menit kemudian, sesi materi pun tiba. Setelah Mr. Bams menyapa Om Jay, selanjutnya Om Jay pun siap menyampaikan materi tentang pentingnya ide menulis bagi seorang guru.
Dalam pemaparan ide menulis, Om Jay menyatakan bahwa sebenarnya ide menulis itu sangatlah banyak bertebaran di depan mata. Masalahnya, banyak dari kita yang merasa kesulitan untuk menuangkannya dalam tulisan karena kita belum terbiasa.
Sumber ide tulisan yang paling mudah adalah diri kita sendiri. Sebagai contohnya, tentang keseharian kita, apa yang kita kerjakan saat itu, atau tulisan kita di status WA dan medsos lainnya. Dari tulisan atau cerita kita di medsos, tentunya orang lain akan mengetahuinya.
Contoh berikutnya, ide tulisan Om Jay berasal dari rasa kagumnya kepada teman sekerjanya bernama Pak Ukim Komarudin, seorang guru Bahasa Indonesia yang rajin menulis. Beliaulah yang mengajak Om Jay untuk belajar menulis. Om Jay menganggap Pak Ukim sebagai guru menulisnya yang sangat memotivasi dan menginspirasinya menjadi seorang penulis handal seperti saat ini.
Ide menulis dapat diperoleh dari siswa. Om Jay memberikan contoh tulisan Ibu Safrina yang mengisahkan anak didiknya yang tidak dapat sekolah karena kekurangan biaya. Sebuah tulisan yang enak dibaca.
Tibalah kita di sesi tanya jawab. Para peserta sangat antusias mengajukan pertanyaan termasuk saya. Pertanyaan yang disampaikan beragam. Sebagian besar tentang ide menulis, sesuai dengan tema pelatihan. Sebagai contoh, seorang peserta dari Jakarta menanyakan ide menulis dari webinar, bisakah dituangkan dalam tulisan? Om Jay menegaskan bahwa materi webinar sangat bagus untuk ditulis dalam sebuah buku.
Pertanyaan berikutnya, tentang bagaimana mengawali menulis blog. Melalui voice note, Om Jay menjawab bahwa membuat blog sekarang sangatlah mudah. Anak SD pun bisa membuatnya. Jika peserta ingin belajar membuat blog, hubungi Mr.Bams atau Pak Brian.
Waktu semakin beranjak, ternyata peserta semakin semangat bertanya. Saya mencoba menarik benang merah dari seluruh pertanyaan yang diajukan, bahwa masih banyak peserta yang merasa kurang percaya diri dalam menuangkan ide-ide yang banyak tersebar di depan mata. Ada juga peserta yang merasa tersendat menulis di tengah jalan, karena tak fokus pada tema yang diambilnya. Dengan kepiawaiannya, Om Jay berhasil menjawab semua pertanyaan peserta dan memotivasi kami, terutama penulis pemula seperti saya. Sesi tanya jawab berakhir pada pukul 21.07.
Di sesi kesimpulan, Om Jay menyatakan bahwa setiap tulisan akan menemui takdirnya. Ada yang mempunyai banyak pembaca dan ada juga yang sedikit pembacanya. Om Jay berpesan kepada penulis pemula supaya tidak merasa sedih dan berkecil hati dengan tulisannya. Justru sebaliknya, jadikan tulisan kita dari yang biasa-biasa saja menjadi luar biasa. Untuk mencapai level tersebut tentu saja membutuhkan proses. Seperti mantra ajaib Om Jay, "Menulislah setiap hari dan buktikan apa yang terjadi."
Lebih lanjut, Om Jay mengatakan bahwa menulis itu seperti menanam pohon. Beberapa proses harus dilakukan, dari berbentuk benih hingga buahnya. Tentunya, proses tersebut memerlukan waktu yang cukup lama dan sangat membutuhkan kesabaran. Sama halnya dengan menulis, harus sabar, tidak bisa instant. Untuk itulah, Om Jay menyarankan kita untuk menyimak materi dari para narasumber hebat dalam pelatihan ini. Terima kasih Om Jay, telah memotivasi dan menginpirasi kami dengan pengalaman dan tulisan yang sangat luar biasa. Semoga kami dapat mengikuti jejak Om Jay menjadi penulis handal, aamiin...
Salam blogger persahabatan..
Resume ke: 2
Narasumber: Pak Wijaya Kusumah (Om Jay)
Gelombang: 18
Resumenya komplit. Kereen...!!!
BalasHapusMakasih Bu Rheny..
Hapussip, semoga semakin sering menulis sehingga tulisannya semakin enak dibaca. Mari kita belajar bersama.
BalasHapusAlhamdulillah, makasih Om Jay..
HapusKeren! Cepat skli ibu buat resume. Mantap!
BalasHapusMakasih Bu Nur...takut lupa 😁🙏
HapusMantap resume nya bu tuti.
BalasHapusAlhamdulillah, mksh Bu Mae 🙏😘
HapusCepat, dan mantap Bu Tuti, resumenya👍💪💪
BalasHapusAlhamdulillah, terima kasih Bu 🙏
Hapuskomplit resume ny bu..👍
BalasHapusAlhamdulillah, mksh Bu Weni 🙏
HapusWow, bagus banger by tulisannya.
BalasHapusAlhamdulillah, mksh Bu 🙏
HapusBagus sekali bu ,bahasanya indah dan runtut lengkap lagi , salam literasi
BalasHapusAlhamdulillah, mksh Ibu.. Salam literasi!
HapusMantap Bu resumenya. Menggunakan bahasa sendiri ditambah foto-foto pendukung jadi semakin nyaman membacanya. Selamat 👍🏻
BalasHapusAlhamdulillah, mksh Neng Ditta..🙏😘
HapusSemangat
BalasHapusSalam Literasi
Siap, Mr. Bams.. Salam literasi
Hapussemoga kita semakin rajin menulis
BalasHapusAamiin.. Mksh Bu 🙏
HapusWaaah...well done, Dear Tuti
BalasHapuskeren sekali bumda
BalasHapusmakasih bundaa..
HapusBagus bun, salam literasi
BalasHapusMakasih Bu Retni, salam literas
HapusKeren resumenya Bu..
BalasHapusAlhamdulillah, mksh Bu..
Hapus