Bismillaahirrahmaanirrahiim...
Siang ini adalah pertemuan ke-6 Pelatihan Belajar Menulis Gelombang 18. Tema yang diusung kali ini tentang "Menulis Resume untuk Jadi Buku". Yang menjadi narasumber adalah Bu Aam Nurhasanah, S.Pd, seorang guru blogger yang sukses dengan banyak karya tulisannya dan menjuarai lomba blog PGRI bulan Februari 2021. Moderator acara dipercayakan kepada Ibu Kanjeng.
Acara dibuka oleh Om Jay dengan memberi salam pada para peserta. Setelah mengumumkan narasumber dan moderator acara, Om Jay lalu mempersilakan Ibu Kanjeng untuk memandunya.
Sama halnya dengan Om jay, Ibu Kanjeng pun menyalami peserta terlebih dahulu, lalu memotivasi seluruh peserta untuk selalu semangat menyimak materi yang akan disampaikan oleh Bu Aam. Selanjutnya, Ibu Kanjeng mempersilakan narasumber untuk menyampaikan materinya.
Tak lama, Bu Aam pun tampil dan menyapa kami para peserta. Beliau pun ikut menyemangati peserta untuk menimba ilmu di kelas belajar menulis ini, sehingga ibadah puasa kita semakin berkah. Selanjutnya, Bu Aam memperkenalkan profilnya melalui link blognya.
Bu Aam Nurhasanah, S.Pd lahir di Cipanas pada tanggal 12 Agustus 1988. Bersekolah dari SD hingga SMA di Cipanas, lalu kuliah di STKIP Setia Budhi Rangkasbitung hingga lulus tahun 2012. Beliau adalah Kepala Sekolah SMPS Mathla Ul Hidayah (SMPS Mahida) Cipanas, Kabupaten Lebak, Banten.
Dari pengalamannya mengikuti belajar menulis asuhan Om Jay dan PGRI, Bu Aam telah menghasilkan karya berupa 15 buku yang terdiri dari 3 buku solo, 1 buku kolaborasi dengan Prof. Richardus Eko Indrajit, dan 11 buku antologi. Wow, luar biasa sekali Bu Aam ini, salut atas prestasi yang diraihnya. Apalagi Bu Aam masih tergolong muda.
Acara berikutnya adalah pemaparan materi tentang menulis resume untuk jadi buku. Bu Aam menegaskan bahwa tema tersebut diambil karena menulis resume adalah salah satu jalan termudah untuk menerbitkan buku. Beliau berharap peserta belajar menulis kelak akan mampu menerbitkan buku dari resume yang ditulis tentang dunia kepenulisan.
Sesaat kemudian, Bu Aam menyajikan materinya dalam bentuk PPT. Dalam PPT tersebut tercantum beberapa poin penting tentang resume dan teknik menulis resume menjadi buku. Bu Aam mengawali materi dengan definisi resume. Beliau mengutip definisi resume menurut KBBI bahwa resume adalah rangkuman atau ringkasan. Saat menulis resume, peserta diminta untuk tidak menyalin secara utuh tulisan para narasumber, melainkan berusaha untuk mengembangkan materi dengan bahasa sendiri.
Menurut Bu Aam, ada 7 teknik menulis resume menjadi buku. Ketujuh teknik tersebut adalah:
- Mengumpulkan resume dalam file word
- Menentukan tema
- Membuat TOC (Table Of Content) atau daftar isi
- Mulai mengembangkan TOC
- Review, revisi, dan edit naskah
- Lengkapi sinopsi buku
- Kirim ke penerbit
- Karena buku kumpulan resume dipersepsikan sebagai true story, maka yang diutamakan adalah cerita pengalaman mengikuti setiap pertemuan. Di dalamnya, terdapat kesan-kesan dan pendapat pribadi terhadap materi narasumber yang dihubungkan dengan pengalaman sendiri.
- Hendaknya disediakan satu bab khusus yang membahas awal mula kecintaan terhadap menulis, serta pandangannya terhadap menulis.
- Naskah buku resume diusahakan bukanlah sekedar copy paste materi dari narasumber, melainkan mengampil poin-poin pentingnya saja.
- Resume yang ditulis di blog boleh panjang dan lengkap. Ketika akan dijadikan buku, sebaiknya dibuat lebih ringkas dengan memilih hal-hal penting.
- Yang bisa diringkas adalah biodata narasumber dan sesi tanya jawab. Contohnya, jika prestasinya banyak, ambil salah satunya saja yang paling wah. Pada sesi tanya jawab diambil beberapa saja. Daftar pustaka dibuat jika ada kutipan buku tertentu. Apabila tidak ada, tak perlu menyertakannya.
Beberapa pertanyaan yang menurut saya penting untuk dicatat adalah pertanyaan dari Bu Yoga Angelina dari Jakarta, Bu Anita dari Bekasi, dan Bu Siti Hadijah dari Makasar.
Pertanyaan Bu Yoga adalah tentang penggunaan bahasa dalam menulis resume, apakah memakai bahasa baku yang formal atau bahasa santai sehari-hari. Bu Aam lalu menjawabnya dengan menyarankan penggunaan bahasa baku, karena buku yang kita buat akan dibaca oleh skala nasional.
Jawaban Bu Aam untuk pertanyaan Bu Anita tentang boleh tidaknya meringkas resume dalam bentuk cerita adalah boleh. Sebagai contohnya resume yang ditulis oleh Pak Sudomo dalam bentuk cerpen. hasilnya sangat menarik dan enak dibaca.
Bu Siti Hadijah bertanya tentang banyaknya bab dalam buku kumpulan resume. Bu Aam menyatakan bahwa dalam buku resume boleh lebih dari 3 bab seperti yang beliau contohkan. Selain menggunakan bab, peserta juga boleh menggunakan nomor angka.
Pada 15 menit terakhir, Bu Aam memberikan penguatan tema dengan menyatakan bahwa peserta dapat membukukan resumenya setelah terkumpul sebanyak 20 pertemuan. Hubungi penerbit yang akan mengawal lahirnya buku kita.
Sebagai closing statement, Bu Aam memberikan poin-poin motivasi sebagai berikut:
- Tidak ada yang sulit di dunia ini selama kita mau belajar.
- Asah keterampilan menulis kita dengan menulis setiap hari.
- Jika narasumber memberikan link blog, youtube, atau PPT, kembangkan dan ambil poin pentingnya yang akan diceritakan.
- Menulis itu tidak sulit. Yang sulit adalah memulainya.
- Buang rasa malas dan tulislah resume hari itu juga.
- Menulislah agar hidupmu bermakna, berwarna, dan dikenal esok hari.
mantap.bu....lengkap resumenya...👍
BalasHapusAlhamdulillah..makasih Bu Weni
Hapus