Kamis, 15 April 2021

Pengenalan Penerbit Indie

 Penerbit Indie, Sebuah Solusi Menerbitkan Buku


Bismillaahirrahmaanirrahiim...

Untuk kedua kalinya, saya telat mengirimkan resume Pelatihan Belajar Menulis gelombang 18 pertemuan ke-5. Hal ini disebabkan ada seorang anggota keluarga yang sedang sakit dan membutuhkan perhatian saya. Tapi tak mengapa, saya masih dapat mengirimkan resume di hari lainnya. Itulah salah satu manfaat dari pelaksanaan pelatihan ini yang diselenggarakan melalui aplikasi Whatsapp. Sehingga, peserta yang ketinggalan menyimak materi pada harinya, masih mempunyai rekaman tulisannya di grup WA. 

Seperti sore ini, sambil menunggu waktunya adzan Maghrib tiba, saya sempatkan menulis resume yang tertinggal. Pada pertemuan yang ke-5, tema yang diambil adalah "Pengenalan Penerbit Indie". Sebagai narasumber, tampil seorang penulis hebat yang juga merupakan seorang penerbit buku, bernama Pak Mukminin, S.Pd, M.Pd atau lebih dikenal dengan panggilan Cak Inin. Sudah dipastikan, dari panggilannya, beliau adalah orang Jawa. Sedangkan yang bertindak sebagai moderatornya adalah Pak Bambang Purwanto atau kita kenal sebagai Mr. Bams.

Sebelum acara dimulai, Ibu Kanjeng menyapa peserta terlebih dahulu, lalu memberitahukan kegiatan belajar menulis akan diisi oleh narasumber yang ada dalam flyer. Setelah itu, Ibu Kanjeng menyerahkan acara kepada moderator dan narasumber yang dimaksud.

Tak lama kemudian, Mr. Bams tampil dan menyapa para peserta. Tak lupa, beliau mengingatkan peserta tentang cara mengajukan pertanyaan di sesi tanya jawab, yaitu dengan menuliskan pertanyaan lalu mengirimkannya ke nomor WA pribadinya. 

Selanjutnya, Mr. Bams mengenalkan profil narasumber, yang dapat dibaca pada tautan berikut ini:


 





Tibalah saatnya, sesi pemaparan materi oleh Cak Inin. Beliau mengawalinya dengan memberi salam kepada peserta dan mengajak kami untuk selalu bersyukur kepada Allah yang telah memberikan umur panjang sehingga dapat menunaikan ibadah puasa Ramadhan bagi umat muslim di tahun ini. Beliau pun berdoa agar kami semua dapat menjalankan ibadah puasa selama 1 bulan dan diberi kekuatan oleh Allah Subhanahu Wata'ala. Doa berikutnya, beliau peruntukkan bagi saudara-saudara kami yang terkena musibah, semoga segala musibah cepat berlalu.

Cak Inin adalah seorang guru di SMPN 1 Kedungpring, Lamongan, Jawa Timur. Lahir di Jombang pada tanggal 6 Juli 1965. Selain bertugas sebagai guru PNS, Cak Inin juga berprofesi sebagai konsultan umroh dan haji plus di PT. Arminareka Perdana cabang Lamongan. Selain itu, beliau juga seorang penulis dan penerbit buku Kamila Press Lamongan. Mempunyai hobi membaca dan menulis, sesuai dengan aktivitas yang beliau geluti di dunia literasi. 

Pengalaman lainnya adalah dua kali menjadi narasumber di Pelatihan Menulis, yaitu Pelatihan Menulis online di grup WA asuhan OmJay, serta Pelatihan Menulis Buku Ber-ISBN bersama tim. Dari pengalaman menulisnya, lahirlah karyanya berupa 2 buku solo dan 8 buku karya bersama atau antologi. Sungguh prestasi yang sangat luar biasa. Sebagai tambahan profilnya, Cak Inin juga mencantumkan alamat rumah dan alamat online (HP, email, FB, IG, dan blog).

Motto Cak Inin dalam hidupnya adalah Manjadda Wajada. Jadikan hidup kita bermanfaat untuk orang lain. Tiada kata terlambat untuk menulis. Tulislah segera apa yang anda suka, anda lihat, anda dengar, dan anda rasakan untuk berbagi kebaikan.

Dalam pemaparannya, Cak Inin menyebutkan bahwa penerbit indie (penerbit independen) akan membantu peserta pelatihan menulis untuk menerbitkan bukunya. Berikutnya, Cak Inin mengenalkan 5 langkah untuk menulis dan menerbitkan buku, yaitu:

  1. Tahap Pra Writing, yaitu penulis mencoba mencari ide yang sesuai dengan tema yang akan ditulis, baik fiksi maupun non-fiksi. Ide bisa dari pengalaman pribadi, hasil membaca buku, majalah, koran, atau dari kejadian yang sedang berlangsung.
  2. Tahap Drafting/ Outline. Pada tahap ini, seorang penulis mulai membuat outline atau daftar isi buku yang akan ditulis atau dikembangkan menjadi naskah buku.
  3. Tahap Writing atau menulis. Dalam proses ini, penulis mulai mengembangkan kerangka atau daftar isi untuk dijadikan naskah yang lengkap. Kreativitas penulis dalam merangkai kata, menggunakan majas, dan berekspresi sangat dibutuhkan dalam tahap ini. 
  4. Tahap Revisi dan Editing. Setelah menuliskan banyak hal dalam naskah, tahap selanjutnya adalah mengoreksi dan merevisi bagian yang layak dan tak layak untuk dituliskan. Dengan tahap revisi, diharapkan seorang penulis akan mengetahui kekurangannya, apakah sudah sesuai alur atau melebar kemana-mana. Di dalam revisi, penulis juga dapat mengubah beberapa bagian dari tulisannya. Intinya, dengan revisi seorang penulis dapat memoles karyanya dan menjadikannya sebuah tulisan yang semakin menarik unuk dibaca. Perbedaan revisi dan editing terdapat pada langkahnya. Pada tahap revisi, seorang penulis masih dapat menambah atau mengurangi isi tulisan. Tetapi, dalam tahap editing, penulis hanya memperbaiki berbagai kesalahan, seperti tanda baca, pola kalimat, dan tata bahasa lainnya. Seorang penulis harus dapat mengedit tulisannya sendiri, sebelum diedit oleh seorang editor. Inilah yang disebut Swasunting.
  5. Tahap Publikasi. Jika penulis merasa sudah yakin dengan naskah bukunya, maka tahap terakhir adalah memublikasikannya lewat bantuan penerbit. Masalah yang muncul kemudian, apakah penerbit akan menerima naskah kita dan kemudian menerbitkannya? Tentu saja bisa, dengan bantuan penerbit indie yang sudah banyak ditemui di mana saja.
Berikut ini adalah foto beberapa buku karya Cak Inin:


Materi berikutnya adalah tentang perbedaan penerbit indie dan penerbit mayor, dilihat dari jumlah cetakan, pemilihan naskah yang diterbitkan, profesionalitas, waktu penerbitan, dan royalti.








Beberapa contoh penerbit mayor adalah Gramedia Pustaka Utama, Mizan, Republika, Grasindo, Loka Media, Tiga Serangkai, Bentang Pustaka, Erlangga, Yudhistira, Andi Yogyakarta, dan lain sebagainya. Sementara contoh penerbit indie  yang ada dalam grup belajar menulis bersama PGRI diantaranya YPTD, Gemala, dan Kamila Press Lamongan.

Berikutnya, Cak Inin memperkenalkan penerbit Kamila Press Lamongan kepunyaannya. 


 











Lebih lanjut, Cak Inin menyebutkan syarat-syarat penerbitan di Kamila Press Lamongan, yaitu:
















Sebagai informasi terakhir, Cak Inin memberikan gambaran harga cetak di penerbit Kamila Press Lamongan yang terbaru:

























Demikianlah isi materi yang disampaikan oleh Cak Inin pada pertemuan kelima. Acara berlanjut pada sesi tanya jawab. Cak Inin berkesempatan menjawab 13 pertanyaan peserta tentang penerbitan buku di penerbit indie. Sebuah pertanyaan yang menarik perhatian saya adalah tentang penerbitan buku dari resume pelatihan belajar menulis. Apakah kumpulan resume dapat dibukukan? Sementara, resume belum memenuhi standar dan tidak ada daftar pustakanya. Untuk pertanyaan ini, Cak Inin mengemukakan bahwa kumpulan resume dapat dibukukan. Penulis harus menyusunnya menjadi 1 file, yang terdiri dari judul buku, kata pengantar, daftar isi, daftar pustaka, biodata, dan sinopsis. 

Sebelum mengakhiri acara, Cak Inin memberikan closing statement sebagai berikut:



Acara berakhir pada saat adzan Ashar berkumandang. Ibu kanjeng lalu menutup kegiatan dengan mengucapkan terima kasih kepada Cak Inin atas materi yang luar biasa pentingnya tentang penerbit indie. Terima kasih saya ucapkan untuk Cak Inin, Bu Kanjeng, dan Mr. Bams atas terselenggaranya pertemuan kelima ini. Semoga semakin memotivasi kami para peserta pelatihan untuk segera membuat buku dan kemudian menerbitkannya pada penerbit yang diinginkan.

Salam guru blogger Indonesia...

Tanggal pelatihan: 14 April 2021
Tema: Pengenalan Penerbit Indie
Narasumber: Mukminin, S.Pd, M.Pd
Pertemuan ke: 5
Gelombang: 18


























2 komentar:

Guru "Smart", Guru Pemberdaya

  "Pendidikan akan menghasilkan tiga guna yang luar biasa yang dinamakan Tri Rahayu : Hamemayu Hayuning Sarirom, Hamemayu Hayuning Bong...