Rabu, 28 April 2021

Mengenal Penerbit Mayor

 









Bismillaahirrahmaanirrahiim...

Cuaca siang ini lumayan bikin adem. Sejak pagi, sang mentari tak segalak kemarin. Panas yang disebarkan tak begitu terasa. Mendung menggantung di kota Subang. Alhamdulillah, semoga puasanya lancar.

Di siang yang adem ini, kembali saya menyimak kegiatan belajar menulis di grup WA Pelatihan Belajar Menulis Gelombang 18. Tak terasa sudah memasuki pertemuan ke-11. Seperti usia remaja, remaja yang sedang aktif-aktifnya. Mudah-mudahan saya dan para peserta yang lain juga sama aktifnya.

Kelas dibuka tepat pukul 13.00 oleh moderator, Pak Bambang Purwanto, atau lebih dikenal dengan panggilan Mr.Bams. Sebagai narasumbernya, telah siap Pak Edi S. Mulyanta S.Si, M.T. dengan materinya tentang "Penerbit Mayor".  

Seperti biasa, sebelum masuk ke pemaparan materi, moderator memperkenalkan profil narasumber. Di dalam curiculum vitae tentang Pak Edi disebutkan bahwa Pak Edi lahir di Yogyakarta pada tanggal 24 Mei 1969. Mempunyai seorang istri dan 3 orang anak. Beliau sekarang menjabat sebagai Publishing Consultant & E-Book Development Andi Publisher. Pendidikan terakhir beliau tempuh di UGM, baik S1 maupun S2. 

Riwayat pekerjaan beliau sangat luar biasa. Kita lihat saja di bawah ini:








Sekarang kita simak karya tulis buku beliau yang tak kalah menakjubkan:








Di sesi penyampaian materi, Pak Edi mengawalinya dengan memberi salam kepada peserta dan menceritakan pengalaman beliau dalam dunia penerbitan dan penulisan. Sebelum bergabung di Penerbit Andi, Pak Edi adalah seorang penulis lepas. Beliau hidup dari menulis. Hingga saat ini, beliau sudah 20 tahun bersama Penerbit Andi. Siang ini, beliau akan berbagi pengalaman selama menjadi bagian dari Penerbit Andi.

Menurut Pak Edi, ada pengalaman yang tak seperti biasanya di Penerbit Andi selama hampir 1 tahun ini. Hal itu disebabkan karena adanya pandemi Covid-19, sehingga perputaran bisnis di Penerbit Andi mengalami perubahan yang luar biasa.

Pada bulan Maret 2021, kegiatan penerbitan sudah mulai normal kembali. Tetapi, tantangan yang dihadapi akibat pandemi tidak bisa dihadapi dengan mudah dan cepat. Hal serupa juga terjadi pada semua penerbit lainnya, baik penerbit mayor maupun penerbit minor. 

Lebih jauh, Pak Edi menyatakan bahwa dunia penerbitan adalah dunia bisnis semata, yang disisipi idealisme di dalamnya. Makanya, setiap penerbit mempunyai visi dan misi yang berbeda. Di dalam bisnis, tujuan utamanya pastilah keuntungan. 

Outlet utama dari bisnis penerbitan buku adalah pasar toko buku. Selain itu, ada juga pasar di luar toko buku, yang tak kalah pentingnya dalam proses penerbitan buku. Toko-toko buku tersebut merupakan soko guru dari bisnis penerbitan dan menjadi sebuah ekosistem yang khas dalam dunia penerbitan.

Berikutnya, Pak Edi mengutip Undang-Undang Nomor 3 tahun 2017, tentang sistem perbukuan di Indonesia: 





Permasalahan yang muncul adalah pada tahap pendistribusian materi yang telah diproses untuk dapat meningkatkan literasi baca di Indonesia. Menurut UU No. 3 tahun 2017, pengertian literasi adalah sebagai berikut:


 




Selanjutnya, Pak Edi mengemukakan tentang tugas penerbit dan penulis. Penerbit bertugas mendapatkan naskah yang dapat diproses menjadi buku. Sedangkan penulis bertugas mengirimkan naskah buku yang memenuhi kriteria kepada penerbit. Naskah buku adalah draft karya tulis dan/ atau karya gambar yang memuat bagian awal, isi, dan akhir. Penerbit akan mengolah naskah buku penulis menjadi komoditas berupa buku cetak maupun e-book sesuai dengan perkembangan zaman.

Lalu bagaiamana dengan buku menurut undang-undang? Buku disebutkan sebagai iuran atau outcome yang diakui undang-undang sebagai syarat untuk memenuhi kewajiban guru, dosen, ataupun tenaga-tenaga di pemerintahan.

Pak Edi juga menyertakan manfaat dari ISBN seperti dalam gambar berikut:









Setiap penerbit akan diberi nomor tanda keanggotaan IKAPI, seperti halnya Penerbit Andi.









Setiap penerbit diperbolehkan mengajukan nomor ISBN ke Perpustakaan Nasional. Dalam perkembangannya, Perpusnas memberikan penanda tertentu dalam ISBN untuk menunjukkan skala produksi penerbitannya. Semakin besar output dan distribusinya, semakin banyak pula ISBN yang dikeluarkan oleh Perpusnas. Kemudian, Perpusnas mengeluarkan kode produksi buku di ISBN dalam bentuk Publications Element Number.

Di akhir materi, Pak Edi menceritakan kegamangannya terhadap bisnis penerbitan setelah adanya pandemi. Namun, Penerbit Andi tak kenal putus asa, selalu berusaha membuat inovasi dalam dunia penerbitan. Dengan adanya perkembangan teknologi digital, maka penerbitan pun mengikutinya dengan cara menerbitkan buku digital. Kita dapat melihat beberapa contoh buku digital dan proses pemasarannya di link http://bukudigital.my.id atau http://ebukune.my.id

Inovasi berikutnya yaitu dengan membuat beberapa saluran atau kanal digital sebagai wadah untuk mengembangkan pendistribusian ilmu pengetahuan. Sebagai contohnya, channel TV Andi di Youtube. Selain itu, Penerbit Andi juga mengembangkan Production House Andi Academy, sebagai cara untuk terus mengobarkan semangat mencerdaskan kehidupan bangsa melalui penerbitan buku.

Pak Edi berharap semoga pandemi ini cepat berakhir sehingga toko-toko buku akan ramai kembali dikunjungi pembaca, yang pada akhirnya akan meningkatkan produktifitas penerbitan buku. Tak lupa, beliau juga menyarankan agar para guru tetap mengirimkan usulan naskah ke penerbit, baik mayor maupun minor. Tulisan yang ber-ISBN akan menghasilkan outcome yang berdampak, serta yang terpenting, ilmu kita tak akan hilang ditelan zaman.

Di sesi tanya jawab, pertanyaan-pertanyaan yang dilontarkan sangat berbobot (mungkin karena temanya tentang penerbit mayor kali ya?) Sebagian besar peserta menanyakan kriteria naskah yang bisa lolos ke penerbit mayor. Seperti pertanyaan yang diberikan oleh Bu Weni Elisa mengenai kriteria naskah buku yang sesuai dengan penerbit mayor. Sebagai jawabannya, Pak Edi mengatakan bahwa kriteria naskah harus sesuai dengan visi misi penerbit. Penerbit Andi adalah penerbit buku pengayaaan pendidikan dasar, menengah, dan perguruan tinggi. 70% buku yang diterbitkan adalah buku pendidikan dan 30% yang bertema buku umum.

Pak Syamsul Badri juga menanyakan tentang definisi buku yang baik supaya dapat diterima oleh penerbit mayor. Untuk pertanyaan ini, Pak Edi memberikan jawaban dalam bentuk gambar berikut:



   






Kemudian inilah penjelasan lebih lanjut dari Pak Edi:









Sebagai closing statement, Pak Edi memberikan motivasi kepada para peserta sebagai berikut:







Luar biasa sekali materi hari ini. Pengetahuan saya tentang dunia penerbitan semakin bertambah. Terima kasih Pak Edi atas ilmu yang sangat bermanfaat ini dan juga motivasinya untuk kami para penulis pemula. Semoga kami dapat menghasilkan karya buku yang bisa diterbitkan oleh penerbit mayor seperti Penerbit Andi. Sukses selalu Penerbit Andi dan penerbit-penerbit yang lainnya.


Tanggal kegiatan: 28 April 2021
Resume ke: 11
Tema: Penerbit Mayor
Narasumber: Pak Edi S. Mulyanta, S.Si, M.T.
Gelombang: 18

22 komentar:

  1. Dari sekian tulisan ibu yang saya baca, ibu adalah orang yang konsisten dalam membuat resume. Sudah punya gaya sendiri. Mantap bu Lanjutkan,👍

    BalasHapus
    Balasan
    1. alhamdulillah...terima kasih Bu Mae yang selalu terdepan, Bu Ketua juga, hehe..

      Hapus
  2. Semoga kita semua bisa sama-sama sampai di titik akhir yah, Bu! Salam kenal dariku di Bantaeng, Sulsel.

    BalasHapus
    Balasan
    1. aamiin...salam kenal juga dari saya di Subang Bu Reni.

      Hapus
  3. Wah kerreeennnn. Tampilan blognya cakep dan resumenya lengkap. Hebat.

    BalasHapus
  4. Resumex bagus, tulisanx enak dibaca, sukses ya bu

    BalasHapus
  5. waah mantap bu..bagus resumenya...sukses terus ya bu...😊

    BalasHapus
  6. Alhamdulillah, makasih bu weni, aamiin..

    BalasHapus
  7. Resumenya kereenn ... lengkap 👍

    BalasHapus
  8. Balasan
    1. Wah... masih belajar juga Bu, terima kasih
      atas apresiasinya 🙏😍

      Hapus
  9. Makin ke sini Makin menarik tulisannya bu. Senang sekali bisa membaca tulisan ibu.

    BalasHapus
  10. Alhamdulillah, terima kasih Ibu 🙏😘

    BalasHapus
  11. Lengkap sekali .. mantab resumenya bu.. sukses dan sehat selalu

    BalasHapus
  12. Alhamdulillah, terima kasih Pak Edi
    Aamiin..🙏

    BalasHapus

Guru "Smart", Guru Pemberdaya

  "Pendidikan akan menghasilkan tiga guna yang luar biasa yang dinamakan Tri Rahayu : Hamemayu Hayuning Sarirom, Hamemayu Hayuning Bong...