Bismillaahirrahmaanirrahiim...
Alhamdulillah, siang ini saya tidak ada acara kemana-mana. Tidak pergi ke pasar mencari bahan masakan buat buka puasa dan sahur, ataupun ke sekolah menjalani tugas mengajar online. Hari ini, saya sempatkan waktu untuk kembali menyimak materi Pelatihan Belajar Menulis Gelombang 18, pertemuan yang ke-15. Bertepatan dengan hari ke-25 puasa Ramadan. Tak terasa, hanya tinggal beberapa hari lagi kita akan berpisah dengannya. Semoga kita mampu menyelesaikan puasa di bulan penuh berkah dan ampunan ini dengan lancar dan akan diterima oleh Allah Subhanahu Wata'ala.
Kelas belajar menulis kali ini menyajikan tema "Proofreading Sebelum Menerbitkan Tulisan". Bertindak sebagai narasumber, Pak Susanto, S.Pd, sedangkan moderator dipegang oleh Ibu Rita Wati. Tema yang akan saya simak mengingatkan saat saya belajar menulis bersama tim Kelas Kreatif asuhan Pak Dadan, M.Pd. Saya masih mengingat kata proofreading, self-editing, dan peer-editing. Siang ini, saya akan belajar kembali bersama narasumber yang baru saya kenal di grup ini.
Acara dibuka oleh Ibu Kanjeng pada pukul 13.03. Selanjutnya, acara dipandu oleh moderator, Bu Rita Wati. Sebagai pembuka, seperti biasa, Bu Rita menyalami para peserta dan terus menyemangati kami untuk mengikuti materi siang ini.
Seperti biasa, sebelum memulai materi, moderator menyampaikan susunan acaranya sebagai berikut:
Pak Susanto, atau panggilan akrabnya Pa D, adalah alumnus Belajar Menuis gelombang 15. Beliau adalah seorang guru SD di SDN Mardiharjo Kabupaten Musi Rawas, Provinsi Sumatera Selatan.
Sesaat kemudian, beliau hadir di tengah-tengah kami untuk menyampaikan materi tentang apa itu proofreading. apa kaitannya dengan editing, langkah-langkah apa yang dilakukan dalam proofreading, serta beberapa tips dalam proofreading sebelum tulisan kita diunggah ke blog atau diterbitkan.
Pak Susanto menyatakan bahwa sebenarnya beliau bukanlah proofreader profesional. Akan tetapi, beberapa teman beliau di grup menulis asuhan Omjay sering memberi kesempatan pada beliau untuk membaca naskah dan mengeditnya. Beberapa buku yang pernah diedit oleh beliau diantaranya:
Di samping buku-buku di atas, masih banyak lagi buku yang telah melibatkan tangan dinginnya dalam menentukan judul ataupun mengeditnya. Seperti halnya buku antologi bersama Bu Kanjeng bersama para peserta kelas menulis gelombang 18 ini:
Saatnya kita memasuki sesi materi. Dalam materinya, Pak D menyebutkan definisi proofreading dari artikel yang beliau baca di beberapa website. Menurutnya, inti dari proofreading sendiri adalah aktivitas memeriksa kesalahan dalam teks dengan cermat sebelum dipublikasikan atau dibagikan. Kegiatan proofreading adalah kegiatan akhir dari menulis.
Berdasarkan nasihat dari beberapa pakar menulis menyarankan untuk menulis tanpa memperhatikan teknisnya terlebih dahulu, abaikan kesalahan dan biarkan tulisan mengalir. Jika sudah selesai, baru kita lakukan editing.
Lebih lanjut, Pak D menyatakan bahwa kebanyakan peserta penulis akan berlomba-lomba mempublikasikan tulisannya di blog pribadi dengan cepat. Apalagi jika ada challenge atau hadiah sebagai penulis resume tercepat. Hal seperti ini baik, namun menurut beliau akan sayang jika melewatkan nilai kemenarikan tulisan karena kurang cermat dalam menulis. Untuk itulah, penting adanya proofreading. Daripada kita menyewa proofreader, lebih baik kita sendiri yang melakukannya.
Lalu apa bedanya dengan editing? Editing adalah kegiatan mengedit atau mengoreksi yang melibatkan perubahan besar pada konten, struktur, dan bahasa. Sedangkan proofreading hanya berfokus pada kesalahan kecil inkonsisten
Berikutnya, Pak D menyampaikan langkah-langkah dalam pengeditan dan proofreading:
- Pengeditan konten. Sebagai contohnya ketika penulis merevisi draft awal teks, yang membuahkan perubahan signifikan pada konten. Selain itu, kegiatan memindahkan, menambah, atau menghapus seluruh bagian adalah contoh lainnya.
- Pengeditan baris. Contoh kegiatannya adalah merevisi penggunaan bahasa untuk mengkomunikasikan cerita, ide, atau argumen seefektif mungkin.
- Menyalin pengeditan. Sebagai contoh pada kegiatan memoles kalimat indivudual untuk memastikan tata bahasa yang benar, sintaks yang jelas, dan konsistensi gaya.
- Proofreading. Di dalam kegiatan ini, ada beberapa langkah yang disebutkan oleh Pak D yaitu pertama, mengecek ejaan yang merujuk pada KBBI, walaupun ada beberapa kata yang mencerminkan gaya penerbit. Kedua, pemenggalan kata yang merujuk pada KBBI. Ketiga, konsistensi nama dan ketentuan. Keempat, perhatikan judul bab dan penomorannya.
Selanjutnya, Pak D menyampaikan proofreading dalam tulisan di blog sebelum dipublikasikan. Beberapa diantaranya adalah hindari kesalahan kecil menulis atau typo, perhatikan penulisan spasi, dan tanda baca. Pak D memberikan tips untuk menggunakan tombol CTRL bersamaan dengan huruf F (CTRL+F), lalu ketik tanda koma, nanti akan muncul highlight teks warna kuning. Setelah itu, kita periksa apakah ada kesalahan dalam hal-hal yang disebutkan di atas.
Pak D juga menyarankan untuk mempelajari dan mengikuti aturan ejaan lainnya yang ada dalam PUEBI. Meskipun blog tidak mensyaratkan bahasa yang baku (suka-suka penulis), akan tetapi setidaknya penulis mengetahui dan menerapkan aturannya, karena kita cinta Bahasa Indonesia, bukan begitu? Wah, untuk statement yang satu ini saya sangat setuju Pa D!
Tibalah saatnya pada sesi tanya jawab. Dalam sesi ini, saya juga memberikan pertanyaan tentang proofreading dan proofreader. Ternyata jasa proofreader telah banyak menjamur dan dapat dicari di internet. Salah satu link artikel tentang proofreader online yang diberikan Pa D adalah https://yoriyuliandra.com/site/2019/07/11/pengalaman-menggunakan-proofreading-online-berbayar/. Pa D juga menegaskan bahwa penulis adalah editor dan proofreader pertama.
Pertanyaan berikutnya yang sempat saya catat datang dari Bu Soleh Setiyowati dari Wangon. Bu Soleh menanyakan tentang jumlah kalimat majemuk yang sebaiknya muncul dalam 1 paragraf. Jawaban Pa D adalah kalimat tak boleh lebih dari 20 kata. Banyaknya kalimat majemuk sebaiknya proporsional sesuai dengan ide pokok paragraf.
Demikianlah isi materi yang disampaikan oleh Pa D siang hari ini. Saya mohon maaf jika masih ada kekurangan dalam resume ini. Tak lupa, saya sampaikan banyak terima kasih pada Pa D yang telah menyampaikan materi penting ini. Semoga akan bermanfaat untuk perbaikan tulisan kami ke depannya.
Salam blogger persahabatan...
Mantap. Meskipun penulis adalah proofreader pertama meminta orang lain (teman, sahabat, maupun profesional) sangat dianjurkan. Tahu kan, kuma di seberang lautan akan tampak? He he he.
BalasHapusIya, itulah gunanya peer-editing Pa D
BalasHapusMantap, kalau mau paket komplit bu Tuti jagonyaπ
BalasHapusYang komplit lebih enak ya Bu Mae π€
HapusMakasih apresiasinyaππ
Blognya keren. Resumenya juga ok. Mudah2an resumenya jadi buku.
BalasHapusAamiin... Semangat Bu, jadikan buku resume kita πͺπ
HapusAwal buka blog suka kaget karena ada yg bergerak, padahal sudah tahu ππ. Resumenya komplit banget bu
BalasHapusSurpriiiise... π Makasih sdh berkunjung dan dikagetin, hehe..
HapusTerpesona pd pandangan pertama..tampilan resumenya rapih, isinya juga mantap buππ»
BalasHapusAsiiik... Jatuh cinta dunks ππ
HapusMakasih Bu ππ
waah .keren bu tuti..selalu konsisten cara buat resumenya... komplit lagi..ππ
BalasHapusBisaku cm itu Bu Weni, mdh2an bertambah ya π
HapusMakasih kunjungannya ππ
Resumenya selain komplit da detail juga rapih...keren deh
BalasHapusAlhamdulillah Bu Siti, makasih ya ππ
HapusLuar biasa TOP
BalasHapusAlhamdulillah... Makasih Ibu ππ
HapusBerbinar sesuai namanya, sang Surya, hebat.
BalasHapusWah, bisa aja Bp..
HapusAamiin, terima kasih atas apresiasinya π