Jumat, 19 Februari 2021

Yang Penting Happy...

Kumpulan Kisah Kami di Masa Pandemi (19)

Bab. 19

Yang Penting Happy..

    Di masa pandemi ini, imunitas adalah hal terpenting yang harus dijaga setiap saat. Berbagai cara dilakukan untuk menjaga imun tubuh tetap stabil. Berolah raga, memasak, bercocok tanam, mengikuti berbagai lomba virtual, atau berbisnis kecil-kecilan adalah beberapa diantaranya. Ada juga yang berkreasi lewat sosmed dengan menjadi youtuber, vlogger, atau tiktoker. Tujuannya cuma satu, membuat hati senang. Jika hati senang dan bahagia, imun akan meningkat. Imun bagus berpengaruh pada kesehatan tubuh. Kondisi tubuh yang sehat dapat meminimalisir peluang terpapar virus Corona. 

    Dari dulu, saya sangat senang melihat siswa yang aktif, cerdas, dan kreatif. Di setiap pertemuan, selalu saya tekankan kepada siswa bahwa pintar saja tidak cukup di era milenial ini. Siswa juga harus smart, aktif, kreatif, dan produktif. Apalagi sekarang zamannya serba digital. Berbagai informasi telah tersedia di dunia maya. Wadah kreativitas terbuka luas di mana-mana. Menunggu mereka yang punya keinginan dan inisiatif yang kuat untuk menggali potensi.

    Digitalisasi mengalami perkembangan yang sangat pesat di berbagai bidang. Dengan adanya teknologi, semua kegiatan yang mendukung kehidupan menjadi lebih mudah. Dalam bidang ekonomi, digitalisasi telah membantu mempermudah jalan usaha. Bisnis online adalah salah satunya. Situs jual beli online telah menjamur di media sosial dan banyak menghiasi dunia periklanan di televisi. Beberapa contohnya seperti Tokopedia, Lazada, Shopee, dan Bukalapak. Keempat toko belanja online tersebut adalah yang paling banyak diminati masyarakat. Belanja online telah menjadi gaya hidup, terutama di era pandemi sekarang ini. Kegiatan ini dianggap lebih aman daripada belanja langsung ke tempatnya. Tak akan ada kerumunan. Cukup duduk manis di rumah, selang beberapa hari kemudian, barangpun datang. 

    Belanja online tak hanya dilakukan oleh orang dewasa. Akhir-akhir ini, banyak remaja yang memanfaatkan kemudahannya untuk membeli sesuatu yang sebetulnya tak terlalu penting semisal aksesori, alat tulis, atau fesyen. Kedatangan pengantar paket akan selalu dinanti setiap hari. Ritual unboxing menjadi momen yang spesial dan sering diabadikan, lalu dishare ke sosial media.

    Kreativitas tak melulu berhubungan dengan pendidikan dan seni budaya. Di bidang ekonomi juga sangat diperlukan. Hal ini telah dilakukan oleh seorang siswa saya yang bernama Eka. Eka duduk di kelas IX. Di sela waktu senggangnya, ia menyempatkan diri berjualan online ke teman-temannya. Dengan bantuan Whatsapp, Eka memposting barang yang dijual dalam statusnya. Saya mengetahuinya ketika pertama kali membuka statusnya. Di situ Eka menawarkan beberapa jenis masker wajah yang sering dipakai oleh remaja. Dengan harga yang sangat terjangkau, Eka telah berhasil menarik minat banyak orang termasuk saya. Saya tertarik dengan apa yang ia lakukan. Dengan penuh percaya diri, ia mengantarkan pesanan ke rumah pemesan. Bahkan dalam kondisi hujan, ia terus melaju dengan motornya. Ketekunannya dalam berjualan telah mengesankan saya. Kesan inilah yang kemudian saya sampaikan kepada putri saya, untuk mengikuti jejaknya. 

    Ternyata, jiwa bisnisnya ditularkan oleh ibunya yang seorang pengusaha kue. Tak heran, setelah berhasil dengan jualan maskernya, Eka merambah ke jual beli makanan Korea kawe kekinian yang terkenal seperti Garlic Bread dan Kimbab. Saya pun ikut tergiur lalu memesannya. Dan rasanya cukup enak. Anak-anak saya sangat menyukainya. Sekali lagi, di mata saya Eka telah berhasil menjadi contoh yang luar biasa sebagai remaja yang ulet, aktif, kreatif, dan produktif yang saya maksudkan di awal. Sedikitpun tak ada rasa malu atau ragu dalam hidupnya. Sementara di luar sana, masih banyak remaja yang merasa sebaliknya. 

    Dalam kegiatan belajar, Eka termasuk siswa yang rajin mengikuti PJJ. Namanya selalu ada dalam daftar hadir saya. Kompetensi Bahasa Inggrisnya terbilang lumayan. Anaknya pandai bergaul. Dan sifatnya ini sangat membantunya dalam marketing. Hmm..seorang calon entrepreneur sejati. Ketika saya tanya tentang modal usahanya, dia menyebutkan bahwa ibunya telah memberinya modal 500 ribu rupiah. Kemudian dia belanjakan untuk memenuhi pesanan teman-temannya sebesar 150 ribu. Sisanya, digunakan untuk membeli skin care perawatan mukanya supaya glowing, ealaah.. Maklum lah, anak perempuan zaman sekarang banyak gayanya. Apalagi sudah menginjak remaja. Yang penting happy...

    Itulah gambaran seorang Eka, siswa saya yang sejauh ini telah memenuhi harapan saya tentang remaja yang cerdas, aktif, kreatif, dan produktif. Sejauh ini, dia telah berhasil membahagiakan orang tuanya dan saya sebagai gurunya. Semangat Eka. Terus kembangkan kreativitas kamu. Ibu yakin, kelak kamu akan menjadi seorang pengusaha yang sukses. Tentunya, harus melalui perjuangan dulu dengan belajar giat dan sungguh-sungguh. Semoga akan banyak teman yang mengikuti jejakmu. Carilah kegiatan yang positif dan membuatmu bahagia. Karena hati yang bahagia dapat mengusir Corona... 

Subang, 19 Februari 2021

Salam persahabatan...

Tuti Suryati, S.Pd

SMPN 2 Subang





5 komentar:

  1. Alhamdulillah semoga jadi inspirasi buat semua🥰

    BalasHapus
  2. Makasih ibu...mudah2n Eka menjadi inspirasi untuk anak-sekarang.Amiin

    BalasHapus
  3. Semangat bu untuk bikin cerita part selanjutnyaaa💜💯✨

    BalasHapus
  4. kerennnn ibuu, ditunggu part selanjutnya 🤩

    BalasHapus

Guru "Smart", Guru Pemberdaya

  "Pendidikan akan menghasilkan tiga guna yang luar biasa yang dinamakan Tri Rahayu : Hamemayu Hayuning Sarirom, Hamemayu Hayuning Bong...