Kamis, 04 Februari 2021

The Best App of the Month

Kumpulan Kisah Kami di Masa Pandemi ( Part 4)

    Pagi itu, ketika saya sedang berdandan, bersiap-siap berangkat ke sekolah, tak sengaja mendengar anak perempuan saya sedang fokus mengikuti pembelajaran daring dengan gurunya. Kebetulan saat itu dia belajar mata pelajaran Bahasa Inggris. Dan saya mengenal guru yang mengajarnya. Bedanya, kami mengajar di sekolah yang berlainan. Anak perempuan saya kelas IX. Jadi selalu saja ada hal baru yang saya dapatkan dari pembelajarannya. Dan seringnya, saya tergoda untuk menerapkannya di kelas.

    Seperti halnya saat itu. Saya mendengar keseruannya dengan guru dan teman-temannya dalam kelas virtual. Perkiraan saya mereka sedang bermain game.Waktu beranjak perlahan. Ketika saya hendak ke luar rumah, penasaran saya bertanya padanya, "Neng, lagi main apa?" Yang ditanya tak mau bergeming. Masih asyik dengan permainannya. Saya tanya lagi, "Neng, itu game ya?" Hmm..emang enak dicuekin. Seakan tak mau diganggu, sang gadis menjawab setengah hati, "Quizizz, Mah. Lagi rame nih.." O..jadi nama permainannya Quizizz, oke.. 

    Setelah mengetahui nama aplikasi yang dimaksud, rasa penasaran saya semakin menjadi. Sepertinya seru juga jika kami menggunakannya di kelas. Tak mau menunda lama, malamnya saya langsung browsing aplikasi game tersebut. Tak berapa lama, dengan mudah saya mendapatkan apa yang saya cari. Ya, apapun yang kita cari, Mbah Google selalu siap melayani. Di era milenial sekarang ini, Google tak ubahnya seperti seorang guru yang pintar, bahkan lebih pintar dari guru. Namun satu yang tidak dapat diberikan Google, pendidikan karakter bagi siswa.

    Dari pencarian tentang Quizizz, saya menemukan beberapa laman website yang berbeda. Salah satunya tentang perusahaan Quizizz. Laman ini menyebutkan bahwa Quiziz adalah sebuah perusahaan software kreativitas yang digunakan dalam kelas, kerja kelompok, review pre-test, ujian, tes unit, dan tes dadakan. Ini memungkinkan siswa dan guru untuk online pada waktu yang sama (Wikipedia).

    Laman yang lain, yang paling saya cari adalah tentang tutorial bagaimana membuat kuis interaktif menggunakan Quizizz. Bingo..inilah yang saya cari. Berikut tutorial yang saya dapatkan dari ahzaa.net: Pertama, masuk ke www.quizizz.com lalu Sign up. Kedua, untuk memudahkan, anda bisa memakai akun Google anda. Ketiga, pilihlah peran anda, apakah sebagai guru, siswa, orang tua atau lainnya. Keempat, lengkapi data anda. Kelima, isikan info kuis anda. Keenam, lengkapi modul-modul seperti pertanyaan, pilihan jawaban, dan jawaban yang benar. Tahap ketujuh, pilih Grade atau tingkatan, subjects atau mata pelajaran. Klik finish and create quiz. Anda dapat menampilkan kuis secara langsung atau untuk PR.

    Setelah saya berhasil memiliki akun Quizizz, segera saya buat kuis untuk diberikan kepada siswa pada kegiatan pembelajaran ketiga di semester ganjil. Awalnya, mereka belum menguasai permainannya. Mungkin hal ini disebabkan karena mereka baru mengetahuinya. Tetapi, yang membuat saya senang adalah sebagian besar siswa yang mengikuti kuis sangat antusias. Mereka semakin tertarik dengan game yang satu ini. Sebagai permulaan, saya hanya menyajikan lima buah pertanyaan saja. Hasilnya, belum begitu memuaskan. Namun saya anggap ini sebagai awal yang baik. Ke depannya, saya akan mencobanya lagi. 

    Media pembelajaran yang saya gunakan pada pembelajaran berikutnya adalah trio Whatsapp, Google Classroom, dan Quizizz. Saya menyebutnya "Trio Apps". Dan trio ini saya terapkan selama 4 kali pertemuan (1 bulan). Ada kepuasan tersendiri yang saya dapatkan dari penggunaan aplikasi Quizizz. Aplikasi berbasis web ini tidak mengharuskan siswa mengunduhnya terlebih dahulu. Yang siswa lakukan adalah cukup membuka tautan yang dibagikan oleh guru. Setelah bergabung, siswa kemudian siap mengerjakan kuis dan bersaing dengan temannya. Hal yang membuat game ini semakin seru adalah adanya time limit yang ditentukan oleh guru, sehingga mengharuskan siswa menjawab pertanyaan dengan cepat dan tepat. Dan banyak siswa telah dapat membuktikannya.

    Dari implementasi Quizizz selama 4 kali pertemuan, didapatkan hasil yang sangat menggembirakan. Ada peningkatan nilai yang diperoleh di setiap ulangan harian. Hal ini menunjukkan bahwa Quizizz telah berhasil meningkatkan motivasi siswa dalam belajar Bahasa Inggris secara daring. Selanjutnya, data yang saya peroleh tentang Quizizz, saya gunakan untuk menulis Best Practice. Data yang ada saya perkuat dengan angket yang saya bagikan kepada siswa. Hasilnya, sekitar 96% siswa menyukai aplikasi game ini. Alasannya karena seru, menarik, dan menantang.

    Dari hasil angket tentang penggunaan Quizizz dalam pembelajaran, ada yang menarik untuk dipelajari. Sebagian besar siswa menyukai dan menginginkan Quizizz selalu disajikan di setiap pembelajaran. Namun, ada seorang siswa yang berbeda pendapat dengan yang lainnya. Sebut saja Nawawi. Dia menyatakan keberatannya jika Quizizz terus diterapkan. Hati saya terusik lagi. Ingin mengetahui lebih jauh tentang siswa yang satu ini.

    Dari seorang siswi, saya sering memanggilnya Kekey, diperoleh informasi bahwa Nawawi tak pernah mengikuti pembelajaran. Dan memang, dalam daftar hadir saya pun, kolomnya masih kosong, pertanda dia belum pernah hadir. Pada Kekey, saya memintanya untuk berbicara dan mengajak Nawawi ikut pembelajaran. Tetapi, jawabannya semakin membuat saya penasaran lagi. Kekey bilang, "Nawawi itu anaknya cepet marah, Bu. Saya sudah coba ngomong ke dia, tapi dianya ga mau terima. Malah marah-marah. Kan Kekey jadi takut. Tau ngga, Bu. Dia gaulnya sama anak-anak yang ga bener gitu..Makanya, Kekey takut. Sama Ibu aja ya?" Duh, bagaimana ini? Terpaksa deh, saya yang harus turun tangan sendiri.

    Hari berikutnya, saya coba menjapri Nawawi. Alhamdulillah, ada respon darinya. Setelah sedikit berbasa basi, kemudian saya menanyakan alasannya kenapa tidak pernah ikut pembelajaran dan tidak menyukai Quizizz. Alasan klasik diutarakannya. Dia mengatakan bahwa dia tidak mempunyai HP. Karena alasan itulah dia tidak bisa mengerjakan Quizizz. Makanya dia tidak menyukainya. Untuk alasan ini, saya hanya bisa menghela nafas panjang. Entah yang dia utarakan itu benar atau tidak. Berbohong atau tidak. Hanya Allah yang tahu. Yang jelas, saya harus berusaha supaya dia mau mengikuti pembelajaran.

    Sungguh di luar dugaan. Setelah saya membujuknya di WA untuk mengikuti pembelajaran daring, daftar hadirnya tak lagi kosong. Ada titik di sana. Pertanda dia mau mengikuti ajakan saya. Dan juga, pada penyajian Quizizz selanjutnya, ada namanya tercatat jelas. Puji syukur saya panjatkan kehadirat Illahi Rabbi. Hanya atas kehendak-Nya lah semua ini bisa terjadi. Ucapan terima kasih saya tuliskan di WA pribadinya. Terima kasih, Nawawi. Semoga terus semangat belajar dan dimudahkan dalam segala hal. Quizizz is the best App of the month.

Tunggu kisah selanjutnya...

Penulis: Tuti Suryati, S.Pd

Instansi: SMPN 2 Subang







    


    


    

3 komentar:

  1. kerenn Bu bagusss.
    yey ada akunya hehe, si Nawawi itu sekarang udah mulai ada kemajuan Bu, terimakasiii ibu Tuti!.
    it's good and creative, Keep spirit!🤩🤩

    BalasHapus
  2. Teaching n technology are now inseparable..

    BalasHapus

Guru "Smart", Guru Pemberdaya

  "Pendidikan akan menghasilkan tiga guna yang luar biasa yang dinamakan Tri Rahayu : Hamemayu Hayuning Sarirom, Hamemayu Hayuning Bong...