Senin, 08 Februari 2021

Relawan Muda Dari Spanda

Kumpulan Kisah Kami di Masa Pandemi (8)

Bab. 8

Relawan Muda dari Spanda




    Kisah yang satu ini tak ada hubungannya dengan PJJ. Ide menulis muncul dari kiprah seorang guru muda Spanda (sebutan untuk sekolah kami, SMPN 2 Subang). Namanya Pak Sahlim. Seorang guru honorer pengajar Bahasa Inggris yang telah dengan berani menjadi relawan dalam membantu korban banjir di daerah Pamanukan, Subang. 



    Seperti yang ramai berseliweran di medsos, kabar duka datang dari Subang, Jawa Barat. Bencana berawal setelah turunnya hujan yang berkepanjangan dari hari Minggu pagi hingga saat ini. Curah hujan yang tinggi dan tak berhenti menyebabkan terjadinya bencana banjir dan longsor di beberapa wilayah Subang. Salah satunya di wilayah Pamanukan. Lokasi ini telah menjadi langganan banjir setiap tahunnya. Namun, tahun ini tampaknya lebih parah dari tahun-tahun sebelumnya. Banjir disebabkan oleh meluapnya sungai Cipunagara dan merendam  jalan raya, pertokoan, pemukiman, hingga pesawahan.



    Petugas evakuasi berusaha membantu warga dengan memasang tali untuk mempermudah prosesnya. Dari video yang viral di banyak  grup WA yang saya punya, telah memperlihatkan perjuangan warga dan petugas untuk menghindari banjir yang cukup besar. Disebutkan pula, hampir terdapat sejumlah warga yang hampir hanyut terbawa derasnya air. Untunglah, petugas dengan sikap berhasil mengantar mereka ke tempat pengungsian. 



    Di antara petugas dan relawan yang membantu proses evakuasi, ada rekan muda kami yaitu Pak Sahlim. Tanpa rasa takut, ia berani memutuskan untuk bergabung dalam gerakan sukarelawan membantu petugas evakuasi. "Banjir kali ini lebih mengerikan. Biasanya di bawah fly over hanya selutut sekarang sudah sepinggang. Di jalan area pasar tahun lalu sedada, sekarang tidak bisa akses sama sekali. Mungkin sudah melebihi atas kepala. Proses evakuasi sangat sulit karena jumlah perahu yang minim." Demikian tulisnya di grup WA sekolah kami. Lalu ditutup dengan tagar #LekasMembaikSubangku.



    Sebagai warga Spanda, saya dan rekan-rekan yang lain turut bangga dengan tindakannya. Sebagai anak muda, telah banyak mendedikasikan dirinya untuk membantu orang yang butuh bantuan. Perlu diketahui, beliau adalah pembimbing pramuka di sekolah kami. Telah banyak prestasi yang ia dan timnya peroleh, baik di tingkat kabupaten, propinsi, atau bahkan nasional. 

    Semoga, apa yang Pak Sahlim lakukan dapat menginspirasi pemuda yang lainnya untuk bergabung menolong warga yang terdampak bencana banjir. Dan semoga, banjir akan segera surut. Hujan tak lagi sederas hari-hari kemarin. Walaupun BMKG memprediksi 3 hari ke depan curah hujan akan terus seperti sekarang. Semangat Pak Sahlim dan teman-teman! Malaikat akan mencatat jasa kalian sebagai amal kebaikan. Semoga Allah membalasnya dengan pahala yang berlipat ganda. Semoga Subang kembali membaik, begitu juga wilayah-wilayah lain di negara ini yang terdampak bencana. 

Salam blogger persahabatan..

By: Tuti Suryati, S.Pd

SMPN 2 Subang








8 komentar:

  1. Aamiin Ya Robbal'Alamin...semangat untuk Pa sahlim...mudah- mudahan kita semua selalu dalam lindungan Allah SWT

    BalasHapus
  2. Stay enthusiastic in making teacher's work and for Pak Sahlim, the spirit, sir, don't give up in helping someone

    BalasHapus
  3. Luar biasa tulusannya yang runut, menjadikan musibah banjir sebagai inspirasi. Semoga kita selalu waspada di musim penghujan ini, seperti Pantura yang sedang terkena musibah banjir, semoga banjir segera surut, cepat ditangani oleh pemerintah dan para sukarelawan serta selalu dalam lindungan Allah SWT, amiin yra 🤲🤲🤗

    BalasHapus
  4. Semoga Allah selalu melindungi orang-orang yang telah membantu

    BalasHapus

Guru "Smart", Guru Pemberdaya

  "Pendidikan akan menghasilkan tiga guna yang luar biasa yang dinamakan Tri Rahayu : Hamemayu Hayuning Sarirom, Hamemayu Hayuning Bong...