Minggu, 28 Februari 2021

Jayalah Spandaku

Kumpulan Kisah Kami di Masa Pandemi (28)

Bab. 28


Jayalah Spandaku!

    Di penghujung bulan ini, saya hendak berkisah tentang sekolah tempat saya mengabdikan diri. Walaupun baru 4 tahun saya pindah mengajar di sekolah ini, saya sudah merasakan kuatnya tautan hati dengan seluruh elemen yang bekerja di sini. Suasana kekeluargaan sesama guru dan karyawan sangat terjalin baik. Empat tahun berada di sekolah ini, saya merasa seperti sudah lama menjadi anggota keluarga besarnya. 

    Sebelum saya pindah mengajar di Spanda (SMPN 2) Subang, saya menjalankan tugas sebagai guru PNS di SMPN 2 Cijambe. Sebuah sekolah yang berlokasi di Desa Bantarsari, 4.5 kilometer jauhnya dari kota Subang. Banyak kenangan yang tersimpan rapi dalam memori saya selama mengajar di sana. Dari medan yang harus saya lalui hingga tantangan menghadapi peserta didik yang jauh berbeda dengan mereka yang sekolah di kota. Berkali-kali rekan MGMP Kabupaten menyuruh saya segera pindah ke sekolah tempat saya bertugas sekarang. Namun entah mengapa, saya selalu menolaknya. Alasan utamanya adalah siswa. Bagaimana nasib mereka sepeninggal saya. Apalagi, guru PNS mapel Bahasa Inggris cuma saya sendiri.

    Setelah mendapat desakan dari suami untuk pindah ke sekolah yang lebih dekat lokasinya, saya mulai menurut. Mungkin dia merasa khawatir juga pada saya. Selama 18 tahun mengajar di sana, sudah 4 kali saya terjatuh dari motor yang saya kendarai. Satu hal yang membuat saya sangat kesal adalah kurangnya perhatian pemerintah daerah terhadap akses jalan menuju sekolah ini. Padahal, jika saja jalan yang dilalui mendapat perbaikan, pastilah akan memudahkan para guru yang bertugas di sana. Alhamdulillah, setelah saya pindah ke Spanda, akses jalan ke SMPN 2 Cijambe telah mengalami perubahan yang lebih baik. Sehingga teman-teman yang masih mengajar di sana merasa terbantu.

    Di manapun kita bertugas, sudah semestinya harus dijalankan dengan senang hati dan penuh rasa syukur. Bukankah kita sendiri yang telah memilih bekerja sebagai guru, yang selalu siap mengabdi pada negara untuk mencerdaskan anak bangsa. Tugas yang kita emban adalah amanat dari-Nya yang akan kita pertanggung jawabkan kelak di hari penghisaban. Sebagai pelayan pendidikan bagi para siswa, sepatutnya kita melayani mereka dengan sebaik-baiknya, karena pendidikan adalah hak mereka selama hidup di negeri ini.

    Mengajar di Spanda tak membuat saya berubah dalam menyikapi siswa-siswinya. Sama seperti yang dulu, selalu berusaha menyenangkan mereka di setiap pertemuan. Sejauh ini, saya merasa nyaman dengan siswa. Meskipun ada saja masalah yang ditimbulkan oleh sebagian kecil mereka. Itu adalah hal yang sudah biasa terjadi di sebuah satuan pendidikan. Bersama-sama kami hadapi setiap masalah yang terjadi. Kebahagiaan siswa adalah kebahagiaan kami juga.

    Sebagai sekolah pemerintah di tengah kota Subang, Spanda yang berlokasi di Jl. Emo Kurniaatmaja No. 3 ini mempunyai ratusan siswa dengan latar belakang kondisi keluarga yang beragam. Dari keluarga menengah ke atas hingga kalangan bawah. Keadaan seperti ini sering menyebabkan kami harus berhadapan dengan banyaknya siswa yang bermasalah, baik karena kondisi ekonomi maupun masalah keluarga. Tapi kami tak menyerah. Ini adalah dunia kami. Kami ada untuk mereka. Siswa adalah kekuatan kami. Tanpa mereka, apalah artinya kami. Justru karena siswa, kami sering dikata awet muda.

    Bicara tentang prestasi, sudah banyak sekali yang kami raih, akademik maupun non akademik. Beberapa contohnya, prestasi yang ditorehkan oleh ekskul Pramuka, Paskibra, Olah Raga, Sains, dan Seni. Bukti prestasi terjejer rapi di lemari sepanjang koridor sekolah. Sangat banyak jumlahnya. Saking banyaknya, lemari itu tak muat lagi menampungnya. Terpaksa harus mencari tempat lain.


    Di masa pandemi, banyak perubahan yang kami alami, sama seperti sekolah lainnya. Tak ada siswa, tak ada kegiatan di sekolah. Hanya kami saja yang bekerja dari sekolah. Sementara siswa belajar dari rumah. Meskipun begitu, prestasi yang sangat membanggakan juga kami raih. Predikat Sekolah Adiwiyata tingkat propinsi telah kami dapatkan, sebagai bentuk penghargaan atas usaha kami menciptakan lingkungan sekolah yang bersih dan tertata. Prestasi ini setidaknya membuat kami terus bersemangat dalam memberikan pelayanan pendidikan, hari ini maupun nanti. 

    Spanda telah berusaha berbenah diri. Bangunan terlihat semakin nyaman. Lingkungan pun bertambah asri dan sehat. Ke depannya, kami siap menyambut kedatangan siswa yang sangat kami rindukan dalam pembelajaran tatap muka. Walaupun belum ada kepastian waktunya, kami selalu optimis dapat bertemu kembali dengan mereka. Bagi kalian yang belajar dalam keterbatasan, bersabarlah. Terimalah kenyataan ini dengan ikhlas. Berharaplah kepada-Nya akan sebuah perubahan. Perubahan yang membawa kembali kalian ke kelas nyata. 

    Di umurnya yang lebih dari 60 tahun, Spanda masih terlihat gagah berdiri. bahkan semakin berseri. Jayalah terus Spandaku. Berjuanglah selalu untuk menelorkan generasi yang berprestasi dan berakhlak mulia. Tegaklah berdiri sepanjang masa, selama kehidupan ini belum berakhir. Mari kita jaga Spanda, karena Spanda milik kita bersama..

Subang, 28 Februari 2021

Salam literasi..

Tuti Suryati, S.Pd

SMPN 2 Subang





10 komentar:

  1. Masya Allah ... Sampai jatuh 4 kali dari motor? Cijambe 2 itu di Aul ya? Meski belum pernah ke sana, tapi cerita dari teman juga jalannya memang luar biasa ya Bu.

    "Sebagai pelayan pendidikan bagi para siswa, sepatutnya kita melayani mereka dengan sebaik-baiknya" speechless abis waktu baca kalimat ini.

    Menyatakan bahwa kita adalah pelayan pendidikan hanya bisa dilakukan oleh orang-orang berhati mulia. Karena ia tak mau dilayani, dipuji, dihormati, melainkan mencurahkan segenap cinta kasihnya untuk mendidik, mengabdi dalam dunia pendidikan.

    Senang sekali bisa mengenal Ibu. Semoga suatu hari nanti kita bisa berjumpa dan kopdar.

    Salut ๐Ÿ‘๐Ÿป๐Ÿ‘๐Ÿป๐Ÿ‘๐Ÿป

    BalasHapus
  2. Bu Tuty memang guru hebat yang penuh perjuangan mengabdi dimanapun selalu siap ..terimakasih tulisannya semoga SMPN2 Subang bisa terus meningkatkan prestasi baik akademik maupun non akademik...

    BalasHapus
  3. Barokallah buat bu tuti sekeluarga dan keluarga besar spanda

    Jayalah terus spanda๐Ÿ‡ฎ๐Ÿ‡ฉ

    BalasHapus
  4. Tugas guru sangat mulia berbagai tantangan dilalui tanpa peduli lelah, masalah, bahkan berkorban demi anak didiknya itu benar-benar ikhlas dari hati, Insyaallah mengajar dengan hati hasilnya akan melahirkan anak bangsa yang cerdas lahir batin. Semangat say...keren tulisannya dan memotivasi. Salam literasi!

    BalasHapus

Guru "Smart", Guru Pemberdaya

  "Pendidikan akan menghasilkan tiga guna yang luar biasa yang dinamakan Tri Rahayu : Hamemayu Hayuning Sarirom, Hamemayu Hayuning Bong...