Sabtu, 20 Februari 2021

Apperception, The Appetizer of Learning

Kumpulan Kisah Kami di Masa Pandemi (Part 20)

    Dalam sebuah proses pembelajaran, terdapat 3 tahapan kegiatan yang harus dilakukan oleh seorang guru. Ketiga tahapan tersebut kita kenal sebagai Kegiatan Awal, Kegiatan Inti, dan Kegiatan Akhir. 

    Kegiatan awal merupakan kegiatan pendahuluan atau pembukaan, sebelum pemberian materi dan latihan pada kegiatan inti. Sedangkan kegiatan akhir berisi penyimpulan materi yang dipelajari, evaluasi kegiatan, dan pemberian tugas. 

          Keberhasilan pembelajaran ditentukan oleh 10 menit pertama ketika kelas dimulai. Alokasi waktu 10 menit itu berisi salam, tegur sapa, dan apersepsi. Apersepsi sangat diperlukan untuk memastikan kesiapan siswa menerima pembelajaran. Ibarat makan, apersepsi adalah appetizernya. Makanan penggugah selera. Selera makan akan muncul jika makanannya enak dan lezat. Begitu juga dengan selera belajar. Akan keluar jika ada apersepsi yang menarik dan menyenangkan.

    Dalam sebuah artikel yang ditulis oleh Socrates.id, berjudul Pentingnya Apersepsi Pada Pembelajaran, disebutkan bahwa apersepsi merupakan kegiatan yang dilakukan oleh guru untuk menarik perhatian peserta didik supaya fokus pada ilmu atau pengalaman baru yang akan disampaikan. 

    Ketika siswa masuk kelas, belum tentu benaknya ada di dalam kelas. Bisa jadi pikirannya masih mengingat yang lain, seperti chattingan, games, atau yang lainnya. Di sinilah pentingnya apersepsi, untuk membawa siswa kembali fokus ke dalam pembelajaran.

    Ada beberapa cara yang dapat guru lakukan sebagai apersepsi, antara lain menampilkan gambar atau video yang berhubungan dengan materi, membuat kuis singkat atau teka-teki, bernyanyi, membuat yel-yel, bermain games, dan menggambar atau menulis. Apersepsi yang diberikan tak selalu harus berkaitan dengan materi. Bisa juga yang berhubungan dengan pendidikan karakter, misalnya tentang kedisiplinan atau kejujuran.

    Sebelum adanya pandemi Covid-19, apersepsi dengan mudah dapat kita lakukan di kelas biasa. Guru berhadapan langsung dengan semua siswa yang ada di dalam kelas. Tetapi, setelah merebaknya virus Corona, format pembelajaran berubah menjadi PJJ atau istilah kerennya Distance Learning. Banyak guru lupa atau mengabaikan apersepsi. Kegiatan pendahuluan hanya berupa salam dan tegur sapa. Padahal, apersepsi sangat penting untuk menggugah selera belajar siswa.

    Saya pernah mencoba beberapa bentuk apersepsi di dalam kelas virtual meeting. Salah satunya dengan meminta siswa mencari sebuah benda yang ada di sekitarnya. Dengan begitu, siswa telah menggerakkan tubuhnya. Tidak hanya diam terpaku di depan layar hape atau laptop. Kegiatan ini cukup menarik perhatian siswa. Dengan cepat mereka menemukan sebuah benda seperti headset, pensil, tip-ex, buku, dan sebagainya. 

     Pada kesempatan lain, ketika kami sedang membahas resolusi tahun 2021, ada siswa yang mempunyai harapan bisa memainkan biola dengan baik dan lancar. Ternyata, siswa tersebut memiliki sebuah biola di rumahnya. Kemudian, saya memintanya memainkan biolanya. Wah... Saya sangat senang dan terharu menyaksikannya bermain biola dari rumah. Langsung saya abadikan momen berharga itu dengan kamera hape saya (sayangnya, saya tak bisa menemukan fotonya).

    Dari kegiatan ini, saya dapat melihat bakat terpendam dari beberapa siswa yang unik dan menarik. Selain bermain biola, ada juga yang hobi melukis, menulis unik dengan Lettering, atau bernyanyi. Saya biarkan mereka memperlihatkan kebisaannya. Saya apresiasi mereka dan memberikan semangat untuk terus berlatih. Siapa tahu, dari sini akan lahir bintang-bintang masa depan. 

    Bagi yang tidak terbiasa, mungkin kegiatan seperti ini tak ada artinya dan terkesan hanya membuang waktu saja. Nanonan atuh make kikituan sagala? Padahal, suasana hati siswa yang penuh rasa suka dan gembira yang muncul setelahnya, akan membuat mereka lebih siap dan fokus dalam mempelajari materi yang akan disajikan. Tentunya, hal ini tak lepas dari kemauan dan kreativitas guru. Mampukah dia menciptakan sebuah apersepsi yang menarik dan memotivasi siswa. 

   Guru diharapkan tidak hanya memberikan materi berupa file atau video saja, itupun tanpa penjelasan lebih lanjut darinya. Atau lebih parah lagi, guru hanya memberikan file materi dan tugas, yang harus siswa kerjakan sendiri. Dengan anggapan, siswa dapat mencari solusinya di internet. Jika sudah begini, maka benarlah asumsi yang mengatakan bahwa internet telah menggantikan peran guru. Bedanya, internet tak digaji oleh  pemerintah..

Subang, 20 Februari 2021

Salam blogger persahabatan..

Tuti Suryati, S.Pd

Guru Bahasa Inggris di SMPN 2 Subang





17 komentar:

  1. "Ketika siswa masuk kelas, belum tentu benaknya ada di dalam kelas" hee betul sekali ini.

    Senang ya bila masih bisa bertemu secara virtual sehingga apersepsi bisa lebih beragam.

    Di sekolah saya yang siswanya banyak dari kalangan ekonomi menengah ke bawah, lebih sering mengoptimalkan WA. Pernah mencoba virtual meeting, tapi tidak optimal.

    Terima kasih sharingnya Bu. Informatif dan inspiratif 👍🏻

    BalasHapus
  2. Inspiratif
    Luar biasa.. semangat terus bu

    BalasHapus
  3. Kondisi yang tidak ideal seringkali malah melahirkan kreativitas....
    Masa pandemi....sejatinya bisa dimanfaatkan untuk meningkatkan kemampuan untuk berkreaasi, berinovasi, dan berkarya....
    Tulisan ini mengajak guru untuk berkreativitas dalam ruang kelas Maya ...good job

    BalasHapus
  4. Excellent and very inspiring. Thanks a lot Bu Tutiiii. I found some briliant ideas for appercetion activities you have shared. Love u full deeh

    BalasHapus
  5. Betul sekali apersepsi mempunyai peranan penting dalam PBM, seperti halnya kita akan melakukan kegiatan olahraga kita harus melakukan warming up atau stretching supaya kita tidak cidera dalam berolahraga. Begitu juga dalam PBM kita harus melakukan apersepsi supaya anak terkosentrasi pada apa yang kita akan lakukan/ berikan.
    Lanjutkan bu Tuti berkarya.
    Good job

    BalasHapus
  6. Apersepsi senantiasa menjadi hal yang menantang namun hrs d lakukan agar menit2 setelahnya mmbuat siswa tetap stay tune....

    BalasHapus

Guru "Smart", Guru Pemberdaya

  "Pendidikan akan menghasilkan tiga guna yang luar biasa yang dinamakan Tri Rahayu : Hamemayu Hayuning Sarirom, Hamemayu Hayuning Bong...